Saat Jepang berkuasa, Bukit Tinggi juga menjadi kota istimewa, posisinya yang sangat strategis didekat semenanjung malaka membuat Jepang menjadikan bukit tinggi sebagai pusat pengendalian militer. Namun Bukit tinggi juga menyimpan kisah pilu, kisah ini terpendam dalam sebuah lubang yang dibangun pada tahun 1944.
Menjelajahi Bukit tinggi tentu tidak lengkap jika tidak menengok Jam Gadang, ikon kota ini menjadi saksi berdenyutnya kehidupan masyarakat dari masa kolonialisme Belanda hingga sekarang.
Jam gadang sudah menjadi ikon terkenal dari Bukit Tinggi sumatra barat,Jam gadang tersebut adalah hadiah ratu Belanda untuk sekretaris kota Bukit Tinggi saat itu Rook Maker.
Baca juga: Tempat Wisata di Sumatra Barat
Konon jam gadang tidak dibuat dengan mesin penyangga dan adukan semen tetapi hanya dengan kapur, putih telur dan pasir putih, cukup menakjubkan. Untuk pembangunan jam gadang ini menghabiskan sekitar 3 ribu gulden, biaya yang tergolong fantastis untuk ukuran waktu itu sehingga sejak dibangun dan diresmikannya, menara jam ini telah menjadi pusat perhatian setiap orang.
video by Firmansyah Alwi
Hal itupula yang mengakibatkan jam gadang kemudian dijadikan sebagai penanda titik nol kota bukit tinggi. Terdapat 4 jam dengan diameter masing2 80 cm, jam tersebut didatangkan langsung dari rotterdam belanda melalui pelabuhan teluk bayur dan digerakkan secara mekanik yang hanya dibuat 2 unit di dunia yaitu jam gadang itu sendiri dan big ben di London Inggris.
Kini puncak jam gadang pada waktu pagi dan sore hari tetap menjadi kemegahaanya yang tampak sempurna dengan didukung oleh latar belakang langit yang biru dan menjadi pemandangan yang sangat eksotis dan romantis pada waktu malam dengan temaram lampu taman yang berwarna kuning ditamannya.
Wisata Sejarah Jam Gadang Bukit Tinggi Sumatra Barat
-by Admin Blog
4/30/2017 01:59:00 PM
5/
5stars