Pada masa abad ke-17 atau tahun 1612 dengan pengakuan 1630 itulah kesultanan Deli dibangun pada masa kesultanan yang pertama yaitu Tuanku Panglima Gocah Pahlawan, dimana sultan pertama ini membangun kerajaan Deli tersebut turun temurun hingga saat sekarang belum pernah putus hingga sultan Deli yang ke-14 yang dalam perjalanannya tahun 1945 kesultanan Deli ini melebur dan bergabung dengan negara Republik Indonesia dan sultan Deli hanya sebatas kepala adat yang membawahi wilayah kerajaan Deli dengan 4 kabupaten yaitu seluruh kota Medan, sebagian kabupaten Deli Serdang, sebagian Serdang Pedagai, dan seluruh kota Tebing Tinggi. Penyerahan adat ataupun upacara-upacara adat kesultanan deli ini hingga saat ini masih berlangsung di istana Maimun.
Pusat kesultanan Deli pada awalnya berada di Labuhan Deli, pada waktu itu deli memiliki hasil perkebunan tembakau yang diakui oleh dunia dan telah diekspor hingga ke eropa. kejayaan ekonomi kesultanan Deli membuat Sultan Ma'moen Al Rasyid Perkasa Alamsyah memindahkan ibukota kerajaan ke kota Medan dan dikenal dengan istana maimun. Kala itu fungsi istana dengan luas 2772 meter persegi ini lebih dari sekedar pusat pemerintahan kerajaan, namun merupakan pusat kebudayaan adat melayu hingga pusat dakwah Islam.
Baca juga: Tempat wisata di Medan Sumatra Utara
Warisan peninggalan Sultan Deli ini memiliki desain arsitektur eropa dengan warna kuning khas melayu. Istana ini memiliki 30 ruangan yang terdiri dari 2 lantai dan memiliki 3 bagian, bagian tersebut meliputi bangunan induk, bangunan sayap kanan dan bangunan sayap kiri.
Video youtube miliknya M Sahidin:
Menjadi tempat tujuan wisata sejarah membuat istana maimun selalu ramai pengunjung, tidak hanya wisatawan lokal tapi wisatwan mancanegara pun kerap berkunjung. Interior yang unik perpaduan kebudayaan melayu dengan budaya Islam, Spanyol, India dan Italia menjadi daya tarik tersendiri bagi turis. Bagi para pengjunjung yang datang ke istana maimun dapat menikmati aksitektur bangunan, melihat koleksi yang dipajang di ruang pertemuan seperti foto dari keluarga sultan, perabotan rumah tangga khas Belanda kuno, berbagai senjata, alat musik tradisional khas melayu juga singgasana kesultanan yang terdapat di ruang depan istana.
Selain itu pengunjung juga dapat mengenakan pakaian khas melayu yang disewakan hanya dengan harga 10 ribu hingga 50 ribu rupiah. Pengunjung juga dapat membeli oleh-oleh di toko suvenir yang ada. Di istana maimun juga terdapat meriam buntung atau puntung yang memiliki legenda tersendiri. Konon meriam buntung adalah jelmaan dari adik seorang putri berparas cantik jelita yang dikenal dengan putri hijau.
Setiap harinya istana Maimun terbuka untuk umum yang ingin melihat kemegahan istana maimun, hanya dengan membayar 5 ribu, pengunjung sudah dapat masuk untuk melihat kedalam istana.