Sejarah keberadaan pura luhur tanah lot ini dibangun oleh "kaki tua" tahun saka 1252 atau tahun 1330 masehi. Berdasarkan rincian lontar (kitab sejarah) dwijendra tatwa dalam perjalanan beliau keliling pulau Bali. Tiba di Bali dari Blambangan pada tahun saka 1411 atau tahun 1489 masehi, setelah berada di pura rambut siwi selama beberapa waktu, beliau melanjutkan perjalannya menuju arah purwa atau ke timur. Danghyang Nirartha senantiasa membawa lontar dan pengrupak atau pisau raut untuk menulis pada daun lontar sehingga apapun yang dianggap penting yang dilihat maupun yang dirasakan disusun dalam bentuk kekawin (kitab) atau gubahan lainnya.
Baca juga:
32 Tempat Wisata Terkenal di Bali dan Selalu Ramai Dikunjungi Oleh TurisTempat di Bali yang Paling Indah dan Wajib Dikunjungi
Tempat di Bali yang Jarang Dikunjungi oleh Wisatawan
Alamat Hotel Penginapan Murah di Bali dan Telepon
Pura luhur tanah lot merupakan pura yang luas, dengan luas keseluruhan sekitar 2 hektar, dihiasi beberapa bangunan suci, pelinggih pokok pura (sanggah), hingga areal parkir pura. Di pelataran dalam pura ini terdapat 2 buah pura beji yaitu beji kaler dan pura baji kelod.
Pembangunan pura tanah lot ini sudah melewati tiga tahapan pembangunan yang dimulai tahun 1964, 1974, hingga 1995. Pada pemugaran tahun 1995, yang diperbaiki atau di rehab secara keseluruhan yaitu di utama mandala, selain itu karena keberadaan pura tanah lot ini menjorok ke tengah laut, beberapa kali pura tanah lot terancam abrasi. Sejumlah bantuan dari luar negeri misalnya berupa proyek dari Jerman dalam rangka pemasangan tetrapod guna pencegahan abrasi pantai, pemasangan tetrapod kembali dilakukan pada tahun 2000 s/d 2003 atas bantuan dari Jepang.
Pura tanah lot ini menjadi salah satu tujuan wisata utama di bali yang letaknya di Pantai selatan pulau Bali, desa Braban, Kec. Kediri, kab. Tabanan, bali.